Selamat datang di relung kosong hati ini
Aku adalah pemuja bingkai yang terpampang usang di dinding kamar
Melihat binar seseorang dengan hati transparan
Penunggu sore, melihat keabadian

Detak-detik jarum jam bersatu dalam degupan semu

Kehidupan yang hambar tak temukan titik temu

Masih ada di sini, potongan kisah yang belum sempat kurangkai

Semuanya tak melulu tentang kamu

 

Aku dan kamu adalah sore tak berjingga

Menatap perpisahan tanpa sapaan

Menuai harapan berujung kenangan

Tak perlu khawatir, sejatinya hati ini tak pernah lekang

 

Pusaran angin, membawa kita pada keabadian

Tunggu aku di sana, percayalah pada janji yang sudah kita teguhi di hari kemarin

Aku di sini, menatapmu lewat aksara yang sudah kita buat jauh-jauh hari

Tak apa, walau didera nestapa. Sekali lagi, kukatakan hati ini masih menyimpan namamu

Kau tahu? Apa yang paling berharga dari mutiara di timur tengah?

Dari matahari pada planet-planet yang berotasi?

Dari kamu yang begitu kunanti?

Adalah ia, tempat keabadian yang paling berharga.

 

Tertanda. Seseorang yang paling mencintaimu, senja.

 

 

Fria Sherly Saskhia, nama pena alstmeria, penyuka wangian buku baru, lahir di Bogor tanggal 18 Desember 2002.

 

Photo by Georgia de Lotz on Unsplash