Komunitas yang bertujuan untuk memberdayakan setiap individu untuk terus berkarya dalam membangun bangsa Indonesia. Komunitas ini berfokus pada berbagi ilmu tentang literasi dan wirausaha.
Setiap insan pasti pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Sama seperti yang aku alami sekarang. Di kala senja lalu, aku menemukan dirimu yang sangat berarti bagiku. Andra. Lelaki idaman setiap wanita. Khususnya aku. Andra seorang fotografer yang sangat profesional. Ia juga memiliki paras yang indah dipandang bagi para wanita. Selain itu, Andra juga ramah, baik, dan jika aku mendeskripsikan seorang Andra, itu hal tersulit yang aku rasakan.
Tidak sengaja aku menubruk badannya. Lalu dia menatap mataku dengan intens. Andra? Andra, tau betapa bahagianya diriku? Ucapku dalam hati. Mungkin, ini yang namanya cinta pada pandangan pertama, pikirku.
Di kala itu juga, Andra menyipratiku dengan air laut. Mengejarku di tepi pantai dengan angin yang berhembus sepoi-sepoi. Aku berlari sekuat tenaga. Hingga akhirnya aku terjatuh. Tergeletak di pesisir pantai yang lembut.
Andra, apa kau tau bahwa aku ingin bersamamu?
Andra mengobatiku dengan penuh kesabaran dan keuletan. Aku semakin menyayanginya. Tak ingin berpisah dengannya.
Namun, terkadang manusia lupa akan ungkapan roda pasti akan berputar. Aku sempat melupakan Sang Pencipta Alam karena Andra. Hal itu membuatku sadar bahwa bagaimana pun jalannya harus tetap dihadapi. Tanpa ada rasa sakit hati yang mendalam. Allah maha kaya, Allah maha mendengar, dan Allah maha segalanya untuk kami. Berdoalah kepada Allah. Memintalah kepada Allah. Niscaya, kau tak akan pernah kecewa dan tak akan pernah merasakan sakit hati yang mendalam.
Terlihat bintang jatuh di senja kali ini. Kita melakukan harapan yang kita inginkan. Semoga Andra, kau benar-benar jodohku, kekasihku dunia akhirat, Keduanya membuka mata perlahan sambil berpegangan erat. Sangat erat. Rasanya tak bisa melepaskan.
Namun, di senja berikutnya aku tidaklagi menemuimu. Ketika aku menelusuri pantai, aku melihamu betapa bahagianya dirimu dengannya. Aku tidak tau dia siapa. Tapi aku akan mencari tau. Bukan negative thinking, tapi aku benar-benar melihat adegan mesra itu dengan mata kepalaku sendiri.
Apakah aku harus menyalahkan senja? Tapi sayangnya, senja tak bersalah.
Lihatlah langit yang sedang berawan. Namun, tiba-tiba saja mega merah menyusup ke dalam langit biru yang berawan. Mereka sangat bahagia. Mereka bersatu sesuai keinginan mereka.
Dua kali senja aku tak hadir. Aku membiarkanmu mencariku. “Aku ingin seperti dulu, Ndra,” ucapku pelan. “Apakah kau tak pernah mencariku? Dia siapa, Ndra?” tanyaku lirih. Tidak terasa air mataku menetes. “Aku memang bukan kekasihmu. Tapi tolong, jadikan aku pendamping hidupmu,” lanjutku. Andra terlihat bahagia dengan kekasih barunya itu. Mereka bermain pasir, membangun istana kerajaan, dan lebih mesranya lagi mereka bermain di antara hujan-hujan. Air mataku bercucuran dengan deras. Untungnya hujan datang tepat waktu. Jadi, hujanlah yang menghapus air mataku.
Tak lama dari itu, datanglah seorang wanita yang tidak kukenal. “Apakah kamu Elsa? Kamu menyayangi Andra kan? Dan kamu telah lihat apa yang Andra lakukan di belakangmu kan?” tanyanya sambil tersenyum. “Oh iya, namaku Ranti. Aku sahabat Andra. Andra sering bercerita tentangmu. Jujur aku iri melihatmu. Andra sangat menyayangimu. Tapi aku tak tau akhir-akhir ini dia berubah. Dia lebih cuek padaku.
Aku tak terbiasa dicueki Andra. Aku ingin membicarakan sesuatu padamu. Aku… Aku… Aku menyayangi Andra. Tapi kau lihat sendiri kan, bagaimana Andra sekarang? Hehe….” ucap Ranti panjang lebar sambil meneteskan air matanya. “Semoga kamu mengerti ya, Sa. Jadilah wanita yang tabah. Aku sengaja mengikuti kemana pun Andra pergi. Karena aku tau ia punya simpanan,” ucapnya sambil tersenyum usil. Tapi Ranti punya rencana licik. Ia ingin merusak hubungan Andra dan Elsa. Elsa hanya tersenyum.
Pada senja ini, aku akan mencoba menantinya di penghujung waktuku. Pancaran keindahannya membuatku lebih tenang dari sebelumnya. “Apa ini? Mengapa banyak bunga-bunga yang indah dan berserakan di sini?” tanyaku. Aku jalan lurus mengikuti alur bunga yang berserakan ini. Dan ternyata ini memang membentuk teka-teki. Lelaki itu? Sepertinya aku mengenalinya. Ucapku dalam hati.
Aku terus menyusuri bunga-bunga itu. Lelaki itu pun menoleh. “Kamu sudah tiba, Sa? Aku merindukanmu sayang. Mari ikut aku!” kata Andra. Andra langsung menggenggam tangan Elsa dan menariknya masuk ke ruangan yang sangat romantis. Terdapat banyak bunga yang tumbuh di dalamnya. Sapuan angin yang sepoi-sepoi memberi kesan romantis. Dan juga ada biola yang dimainkan oleh musisi kesukaanku. Aku hanya melongo. Tanpa berkata sepatah kata pun. Sikap Andra benar-benar membuatku bahagia.
Saat itu juga, Andra mengatakan yang sesungguhnya. Tentang hubungannya dengan wanita yang selalu kutemui. Ternyata aku salah. Aku salah menilai Andra buruk. Andra lelaki yang baik. Sangat baik. Andra menyanyikanku sebuah lagu mesra yang ia tujukan hanya untukku. “Lagu ini, aku persembahkan untuk wanita pujaan hatiku. Yang selalu membuatku rindu.
Mungkin ini memang terlalu tergesa-gesa. Namun, di hati yang paling dalam aku sangat menyayangimu lebih dari diriku sendiri. Bahkan aku telah mencintaimu Elsa. Maafkan aku karena aku menghilang tanpa kabar. Itu karena aku bingung, aku malu jika kau menolak cintaku. Aku sayang kamu Elsa. _I love you_ , Elsa! Aku ingin kau menjadi pendamping hidupku selamanya. Apakah kau bersedia?” ucap Andra dengan lantang dan tegas.
Aku tidak bisa berkata-kata lagi. Mataku mulai berkaca-kaca. Alangkah terkejutnya aku melihat keluargaku yang tiba-tiba berada di sampingku. Itu juga ada seorang wanita yang sama yang kemarin aku lihat di pantai ketika senja. Wanita itu ternyata adik kandungnya yang baru pulang dari Jepang, negeri Sakura. Mereka memandangku dengan tatapan aneh. Tapi tidak dengan ibuku. Ibu selalu menikmati keadaan.
Ayah seketika mengangguk sambil tersenyum. Aku melirik ke ibu dan jawaban yang sama. Akhirnya, aku juga aku mengangguk. Tanpa ada rasa malu, Andra memelukku erat. Mereka bertepuk tangan, bersorak-sorak kegirangan. Padahal aku sebenarnya aku yang girang, malah sangat senang. Namun, apa dayaku berkata-kata saja tak mampu.
“Haruskah aku berterima kasih pada senja?” ucapku sambil tersenyum.
Tiga bulan tak terasa telah berlalu. Hari ini Elsa menikah dengan Andra. Mereka menggelarkan pesta yang besar-besaran. Akhirnya, Andra dan Elsa telah terikat hubungan suami istri yang sangat bahagia.
Ig : dinda_divya
Mau tahu beberapa info lainnya bisa cek juga di beberapa sosmed OKI seperti instagram, fb, youtube Omah Karya Indonesia. Bagi yang mau sukarela membantu kegiatan OKI juga bisa cek di sini.