Purnama lalu, hatiku kebas dan sesak biru-biru
Kita—tinggal aku saja—usai terburu-buru meninggalkan bekas luka baru
Meski kutanggalkan pelan-pelan, aku memagut kalut bersampul haru biru
Kepergianmu menjadi seruan paling aku geru
Saban malam yang menyimpan kehangatanmu; dulu
Menyingkap gigil pada badan yang kini kaku-kaku
Mencari lagi selimut lembut bermuara kamu
Namun seribu sayang radarmu takterjangkau lagi olehku
Kegelapan telah berhasil memerangkapkanku
Memupus habis harap-harap kembalinya kamu
Penyesalan kini hanya merajut kusut jalananku
Bersama bangunanmu yang mulai runtuh usai ditinggalkanmu
Di luasnya jagat kosong—selaras dengan kepergianmu
Aku menekuri garis takdir milikku
Kupindai lekat-lekat pada titian berakuk yang kusebut cinta
Memungut waras untuk melepasmu—kebas yang kupaksa ikhlas
Keterasingan, 2 September 2021
Gadis pemilik nama pena Zanna Edelion. Gadis kelahiran Kota Tembakau pada purnama ke-11. Gadis penggemar cokelat, penyanjung kebebasan awan pada langit bermonokrom putih. Mengusung bahagia dalam kebermaknaan hidup. Bercita-cita setinggi langit—biar diaminkan sama penghuni langit. Bagi yang berkenan tinggalkan jejak di akun Instagram @zanna.edelion
sumber gambar : https://id.pinterest.com/pin/283726845267497863/