Ombak Menyapaku

By. Masyrufah

Suara derus ombak mulai terdengar saat ku ayunkan langkah kaki. Setapak demi setapak menaiki jalan keras tanpa aspal. Setapak yang tersandung batu-batu berwarnakan pasir. Kelopak ini tak berhenti melihat kesana kemari memandangi betapa indah keagungan tuhan. Tuhan yang telah menciptak semesta penuh seni.
Kala itu langit begitu bersih berwarna biru dengan awan putih cerah, mataharipun tak kalah memancarkan sinar. Sinar memancar yang membuat mata ini tak sanggup menatapnya. Bunga menghiasi sepanjang jalanku menuju tepi pantai teluk asmara.
Maka nikmat tuhan manakah yang engkau dustakan?
“Assalamu’alaikum wr.wb, di video kali ini bersama saya masyrufah akan berbagi cerita tentang keindahan pantai teluk Asmara“. Berkali-kali mengulang kata itu sambil kurekam dengan HP temenku yang saat itu ada disampingku.
Dengan percaya diri HP yang ku genggam merekam segala kekonyolan ku. Kekonyolan yang bersendagurau dengan semesta di tiap sendi pantai. Kekonyolan itu harus terhenti saat ku mulai merasa empuknya. Kapuk ombak menyapa jari -jemari kakiku yang tanpa memakai alas kaki. Semua itu membuatku ingin menggenggam pasir lalu membilasnya dengan hembusan ombak.
Tak menunggu lagi ku tarik tangan temanku. “ayo kita main pasir sambil menantang derasnya ombak, ini moment jangan dilewatkan”. Dengan muka bergerus senyum dan nada tinggi yang ku teriakan. Aku kedipkan mata untuk sedikit merayunya, he ayolah teman!
Aku bersama ke sepuluh temanku, dari mereka ada  yang duduk di gazebo pantai sambil bergosip ria. Ada yang menikmati pemandangan, dan membantu memotret si pengembara pantai. Ya kami yang lebih suka berselfie. Dan tak kalah asyiknya para penikmat pantai yang bersenang-senang dengan ombak dan pasir berwarna ke emasan itu. Salah satunya yang bermain itu adalah aku sendiri dan ketiga temanku.
Bagaimana ku tak menikmati liburan ini? Ombak yang saat itu merayuku untuk terus merasakan  keras dan lembutnya sentuhannya. Ia membuatku tak bisa menolak untuk berlama dipantai. Angin yang menghembuskan hawa dingin dengan reruntuhan daun pohon yang ada disekitar pantai membuatku merasa nyaman bermain. Pasir dan karang yang ku duduki dan berada disekelilingku memanjakanku dengan keindahan dan  kemurniannya. Aku terpesona dengan keindaham semesta ini yang kudengar dengan nama  teluk asmara beach.
Lama sekali ku berjemur menikmati pesona pantai. Hingga tiga jam berlalu tangan ini sudah mulai keriput, baju yang kupakaipun sudah terasa berat dengan pasir disekujur tubuhku “huh, kurasa sudah cukup bermain dengan ombak”, aku meniup tangan yang penuh pasir sambil menunggu ombak mengusap tanganku. Aku berdiri sambil kupalingkan diri menuju gazebo yang telah kuletakan segala keperluan di sana.
#Omah Karya Indonesia #Berkarya Untuk Negeri #Cerpen #BeritaAlam