Kulangkahkan kaki untuk pulang hari itu
Di perjalanan yang panjang dan melelahkan kala itu
Tak kutemui lagi dering gawai bertuliskan namamu
Tak kudengar lagi suara lembut mengatakan “Sudah di mana, Nak?”
Kudapati rumah kita sunyi tanpamu
Terbersik memori delapan bulan yang lalu
Tatapan yang tulus dan pelukan yang hangat menyambutku
Melepas rindu yang tak terucap olehmu
Tatapmu terbersik kala malam terasa sunyi
Suara lembutmu sayup terdengar kembali
Terekam memori indah cintamu
Cinta yang tak tergantikan di hatiku
Mama … sepenggal kalimat yang ingin kusampaikan
kehilanganmu adalah sakit hati paling sakit yang aku rasakan
Merintih dalam rindu yang tak kunjung usai
Menyusuri hidup mencoba menguatkan hati
Terima kasih atas memori cintamu
Terima kasih atas teladan kasih sayangmu yang tulus
Terima kasih atas pengorbananmu
Potretmu selalu indah menemani sisa hariku
Makassar, 2 September 2021
Aster Dirannuan. Lahir di sebuah desa tepatnya di Tana Toraja bernama Uluway pada 14 September 1999. Menetap di Makassar karena tanggung jawab pendidikan yang harus di selesaikan sebagai Mahasiswa S1. Mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar karena bercita-cita menjadi seorang guru. Hobbi menulis dan membaca. Sangat suka menulis karena melalui menulis apa yang tidak bisa diungkapkan bisa tersampaikan meskipun mungkin tidak dibaca oleh orang lain tetapi itu bisa menjadi motivasi bagi diri sendiri. Prinsip hidup “Hidup adalah anugerah Tuhan yang harus dipertanggung jawabkan, tetap berpengharapan bagaimana pun situasi hidup, Tuhan akan selalu ada bersama dengan kita”.
Sumber gambar : https://id.pinterest.com/pin/822469950707629645/