Kaum Bersarung dan Revolusi Industri
Akhir-akhir ini, Revolusi Industri 4.0 kian marak diperbincangkan. Istilah yang juga dikenal dengan Indonesia emas 2045 ini, merujuk pada tren otomatisasi pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini juga mencakup pada sistem siber fisik internet, komputasi awan dan komputasi fisik guna menghasilkan “pabrik cerdas”. Dalam era revolusi ini, perindustrian di seluruh dunia akan berkembang dan bersaing dengan pesat. Hal itu dipicu oleh terbukanya pasar ekspor dan impor global. Perkembangan juga diimbangi dengan kecanggihan teknologi mutakhir. Menanggapi hal tersebut, pemerintah Indonesia mencetuskan kebijakan yang dikenal dengan Visi Indonesia emas 2045 yang juga bertepatan dengan 100 Indonesia merdeka. Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, visi tersebut menitik beratkan pada perkembangan SDM, IPTEK, ekonomi berkelanjutan, ketahanan sosial dan tata kelola negara. Ungkapan menteri PPN/Bappenas tersebut, senada dengan hasil rapat presiden Joko Widodo pada konferensi JCC 28 April 2018.
Namun, ada satu aspek penting yang justru kurang menjadi perhatian. Nilai Agama. Agama merupakan aspek dasar yang harus dimiliki oleh setiap generasi muda. Pentingnya nilai Agama ini telah tercantum pada Pancasila, sila pertama. Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan ditetapkannya nilai ketuhanan pada sila menunjukkan bahwa prinsip ketuhanan (agama) menjadi dasar dan landasan utama yang menopang sila lain. Semua prinsip dalam Pancasila harus berjalan seimbang. Kita tidak bisa hanya mengutamakan prinsip kesejahteraan sosial (sila 5) dengan mengenyampingkan prinsip ketuhanan (sila 1).
Kemenag sendiri telah membuat beberapa langkah untuk menanggulangi masalah ini. Mengingat urgensi dan relevansi agama Islam sebagai agama mayoritas indonesia, pemerintah tengah memfokuskan pembangunan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PKTIN). Saat ini terdapat 59 lembaga, 7 STAIN, 34 institut dan 17 UIN. Dengan jumlah tersebut, diharapkan dapat memberi kontribusi besar bagi perkembangan agama dan industri. Lukman Hakim selaku Mentri Agama mengatakan bahwa, pemerintah akan terus mengembangkan jumlah, sarana prasarana, kualitas, dan tenaga pengajar profesional hingga hasilnya maksimal.
Kontribusi Pondok Pesantren juga membawa pengaruh besar. Data Kemenag mencatat, saat ini terdapat 25.938 Pesantren dengan 3.962.700 santri. Pesantren pun kini tidak hanya sebatas mempelajari ilmu agama, beberapa jurusan seperti ilmu farmasi, ekonomi Islam, akutansi, kedokteran Islam dan jurusan lain mulai dikembangkam, terutama di Ponpes Modern. Dengan seimbangnya pengetahuan umum dan keagamaan para santri, tentu membawa dampak positif pada era revolusi industri 4.0.
Ilmu agama sendiri sangat berpengaruh terhadap kemampuan soft skill. Soft skill atau motorik halus adalah kemampuan yang mencakup kecerdasan emosional, kepribadian, keterampilan sosial, komunikasi, bahasa dan nilai spiritual. Jack Ma mengatakan bahwa, soft skill-lah yang membuat manusia tidak dapat tergantikan oleh mesin. Pernyataan dari founder Alibaba Group itu, didasarkan pada penelitian Harvard University, yang menyatakan dalam dunia kerja diperlukan 20% hard skill (motorik kasar/kecerdasan) dan 80% soft skill. Dalam agama sendiri, soft skill sangat ditekankan. Contohnya tata krama, tutur kata, sopan santun, hubungan antar umat, ketakwaan dan toleransi.
Berdasarkan pada paparan diatas, jelas bahwa ilmu agama tidak dapat dipisahkan dari pembangunan revolusi industri 4.0. Dengan keseimbangan antara pengetahuan IT dan ilmu agama generasi milenial, kemajuan revolusi industri lebih mudah dicapai. Sebaliknya, jika landasan agama tidak mumpuni, bukan hanya revolusi industri, persatuan negara pun mungkin terkikis. Bukan hanya pemerintah yang harus mengutamakan aspek agama, harus ada kesadaran individu dan dukungan lingkungan. Karena pada hakikatnya kemakmuran negara berasal dari pemerintah dan rakyat negara itu sendiri. Dengan demikian kesuksesan era 4.0 mampu dicapai. Cita-cita Indonesia sebagai negara makmur dan maju pun bisa diraih.
Daftar Pustaka
- https://m.kumparan.com/kjri-hongkong/inilah-3-tahapan-pembangunan-menuju-indonesia-emas-2045.amp
- https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/pg2833383
- https://m.detik.com/news/kolom/3981811/generasi-milenial-dan-era-industri-40
- https://m.dream.co.id/news/kemenag-akan-fokus-bangun-madrasah-dan-pondok-pesantren-181017b.
- https://kemenag.go.id/berita/read/508838/kemenag–tantangan-madrasah–moderasi-dan-revolusi-industri-4-0-