Cinta Pandangan Pertama

Oleh : Prisca Ayu Ningtias

Ini hari pertama aku masuk kerja setelah satu bulan cuti untuk istirahat total akibat kecelakaan yang membuat kaki ku retak dan tidak bisa di gunakan untuk berjalan. Ketika aku datang semua teman-temanku terlihat senang sekali, mereka langsung memelukku.

Aku memang sengaja tidak memberi kabar jika aku mulai masuk hari ini, karena aku ingin memberi kejutan untuk mereka.Sekilas kulihat ada wajah baru di sana dia seorang laki-laki dengan tubuh tinggi, putih, dan pendiam sekali kelihatannya. Aku melihatnya dan hanya tersenyum sekilas saja. Tanpa menyapa karena memang aku belum berkelan dengannya.

Setelah acara berpelukan seperti teletubis itu selesai, aku langsung menuju meja kerjaku dengan hati-hati karena memang kakiku masih terasa sakit. Saat itu rasanya bahagia sekali, rasanya sudah seabad aku tak duduk di tempat itu. Tak ada yang berubah  semuanya masih sama seperti saat terakhir kali aku bekerja.Tak terasa jam istirahat sudah tiba.

Aku makan di warung bakso sebelah kantor bersama Nadia teman rumpiku. Sembari makan aku coba tanya ke Nadia soal karyawan baru itu. Dia bilang namanya Andre,dia kerja di situ sudah 2 minggu dan dia anak teknisi.”Okee akhirnya aku tau siapa dia.”

Sepulang kerja Andre tiba-tiba nyamperin aku, dia menawarkan diri untuk mengantarku pulang. Dia bilang rumahku dan dia searah, jadi tidak masalah kalau dia mengantarku. “Udah terima aja Key, Andre baik kok lagian rumah kalian kan searah. Dari pada nunggu ojek online.” Sahut Nadia

Karena nadia pun menyarankan aku nebeng Andre, jadi aku terima tawarannya.Di jalan dia mengajakku kenalan, dia tak tau aja, kalau aku sebenarnya sudah kenal dia dari cerita Nadia. Karena biar tidak hening terus nanti jadinya muncul “krik.. krik… krik” aku pura-pura aja belum kenal. Dan obrolan pun berlangsung panjang. Karena terlalu asyiknya ngobrol tidak terasa aku sudah sampai di rumah.

Aku turun dan berterima kasih padanya karena sudah mengantar aku pulang. Kupikir dia asyik juga. Supel banget dan pandai mencari topik obrolan.

Setelah aku bersih-bersih badan dan makan sore aku rebahan di kamar, sambil membaca novel.Tak terasa adzan magrib berkumandang, aku tutup novel nya dan beranjak ke kamar mandi untuk ambil wudhu dan sholat maghrib. Karena kondisi kakiku masih belum sembuh betul, jadi aku sholatnya duduk.

Selepas aku selesai sholat handpone ku berbunyi. Ketika ku lihat nomernya baru pertama kali itu aku melihatnya. Biasanya sih aku tidak suka menerima telpon dari nomer yang tidak kukenal, tapi kala itu fillingku mengatakan kalau itu penting jadi kuangkat saja.

“Assalamualaikum”

“Waalaikumussalam”

“Maaf ini siapa ?..”

“Aku Andre.”Sontak aku terkejut, kenapa dia menelponku dan dari mana dia mendapat nomerku.Ketika aku terdiam Andre seperti menjawab pertanyaan yang tersirat di kapalaku. Dia bilang dapat nomerku dari Bagas,  salah satu teknisi di kantorku juga. Dan dia bilang aku tidak perlu takut karena dia menelponku.

Dia hanya ingin kenal lebih dekat saja. Dia hanya mengatakan itu dan meminta agar aku menyimpan nomornya, setelah itu dia tutup telpon itu.Aku bingung dengan tujuan Andre menelponku, meskipun dia sudah mengatakan jika dia hanya ingin berteman biasa saja.Tapi aku tidak yakin dengan perkataannya.“Aneh sekali.“ Sambil ku pandang bintang dari jendela ,siapa tau aku menemukan jawabannya

Pagi itu aku berangkat ke kantor di antar bang Adit, mumpung dia libur kerja. Namun beberapa saat aku menunggu di teras rumah, Andre berhenti di depan rumahku. Aku kaget dong, kemarin dia ngantar aku pulang,  terus telpon aku,  terus sekarang ada apa lagi di depan rumahku. Langsung aku samperin dia. “Ada apa kamu disini?..”

“Yah mungkin kamu mau nebeng lagi, lagian ini juga sudah siang kan.” Jawab Andre

“Tapi aku di antar abang ku dia masih beli bubur ayam di perempatan depan komplek”

Tak lama bang Adit menelpon, dia bilang ban motornya bocor jadi dia harus ke bengkel dulu. Terpaksa deh aku nebeng Andre lagi.Waktu di motor Andre bilang kalau dia mau nebengi aku pulang pergi kalau memang aku tidak keberatan, biar dia ada temennya di motor biar nggak sepi katanya. Aku cuma tersenyum saja mendengar tawaran itu. Dan sejak saat itu aku jadi sering nebeng Andre berangkat dan pulang kerja. Bahkan kita juga sering makan siang bareng.

Tiga bulan berlalu Andre mengajakku untuk jalan di malam itu. Dia menjemputku ke rumah seperti biasa. Kita jalan ke taman kota dan makan nasi goreng yang katanya paling enak di sini. Dia juga ajak aku ke salah satu mall di kotaku, kita bermain di time zone dan beli es cream serta memintaku memilihkan boneka untuk di berikan kepada adeknya.

Sepulangnya dia mengajakku mampir ke taman dekat rumah, pemandangan disana tak kalah keren dengan taman di kota. Disana ada bangku yang depannya ada air mancurnya dan Andre mengajak aku duduk di bangku itu. Tapi dia malah duduk di bawahku, aku kanget banget sikap Andre mendadak jadi aneh.

Jantungku berdegup kencang sekali, telapak tanganku jadi sedingin es .Andre tiba-tiba memegang kedua tangaku, buka link ini dan dia mengatakan jika selama ini sebenarnya dia menyukaiku, bahkan sejak hari pertama aku masuk kerja.

Dan dia mengatakan jika dia berharap sekali aku bisa menjadi kekasihnya. Dia juga memberiku sebuah boneka yang katanya dia belikan untuk adiknya ternyata itu dia beli untukku.

Aku bingung harus menjawab apa, mulutku pun seperti terkunci hingga membuatku tak berdaya untuk berkata apa-apa. Selama ini aku menganggapnya hanya teman tidak lebih. Tapi dia terus membujukku, dia terlihat begitu tulus dan bersungguh-sungguh. Dan akhirnya aku memberi kesempatan untuknya. Mendengar jawabanku dia sangat senang, dia meloncat kegirangan seperti anak kecil yang menang perlombaan.

Hari-hariku jauh lebih berwarna ketika aku dan Andre berpacaran.Kita selalu berangkat dan pulang kerja bareng. Kita juga jalan setiap weekend, ke pantai dan juga  tempat-tempat wisata yang bagus buat foto-foto.Dia sangat perhatian padaku dia juga selalu memahami apa mauku, meskipun kadang aku tak mengatakannya.

Dia sangat berbeda dengan cowok-cowok di luaran sana, menurutku dia adalah cowok idaman banget.Setiap kali aku sakit dia selalu datang ke rumah dan membelikanku obat atau mengantarku ke dokter. Dia juga selalu menangis ketika aku sakit dan sedih, katanya hatinya dia ada padaku jadi kalau aku sedih atau sakit dia juga akan merasakannya mangkanya dia menangis.

Kita menjalani hubungan ini selama dua tahun lamanya. Hingga pada akhirnya dia mengatakan akan datang ke rumahku bersama dengan orang tuanya. Kupikir hanya main-main saja, ternyata dia benar-benar melamarku. Dan hari itu tepat di hari ulang tahunku. Ini pertama kalinya aku menerika kejutan yang istimewa.

Aku benar-benar tak menyangka ternyata cintanya padaku tidak kaleng-kaleng, dia benar-benar menikahiku.Sekarang aku percaya jika cinta pandangan pertama itu nyata adanya. Dan ternyata jodoh itu sangat unik, dia datang dari hal yang tak terduga.

-SELESAI-

Mau menikmati karya OKI yang lain klik disini