Manusia Modern

Al Fatihah Untuk Orang Modern

Tidak bisa disangkal kita telah melewati berbagai zaman dan sekarang kita sudah berada di zaman Industri 4.0. Dimana mesin-mesin mulai merajalela muncul untuk memudahkan pekerjaan manusia. Sehigga manusia tidak perlu repot dan susah mengerjakan pekerjaan rumah atau lainnya dan manusia pun bisa lebih santai dalam kehidupannya.
Sayangnya hal ini membuat manusia kecanduan zaman teknologi, dimana mereka tidak bisa lepas dari teknlogi mesin contoh halnya adalah smartphone. Banyak dari manusia yang merasa gelisah ketika ketinggalan smartphonnya. Contoh lainnya yaitu manusia-manusia modern saat ini akan merasa sangat susah ketika mesin-mesin di rumah rusak atau mati lampu. Bukankah itu termasuk kecanduan zaman teknologi?  Mereka tidak bisa lagi menghadapi hidup yang sedikit primitif.
Padahal perlu kita tau kehebatan manusia pada zaman dulu yang  begitu kreatif membuat benda-benda penemuan baru. Dimana zaman belum tersentuh dengan teknologi, mereka mengandalkan otot dan akalnya agar bisa bekerja bersama.  Jika ingin membandingkan kehebatan antara tokoh masa lalu dan tokoh modern ini, bisa kita lihat dengan pendekatan sejarah dengan adanya bukti-bukti bahwa peninggalan-peninggalan tokoh masa lalu sampai hari ini masih berdiri kokoh dengan megahnya disertai desain-desain unik dan cerita dibaliknya. Salah satu diantaranya yaitu Piramida  di Mesir, piramida adalah makam fir’aun pada masa itu. Tidak ada yang tidak tau bentuk dari piramida ini, yah segitiga.
Namun, bukan hanya segitiga biasa namun segitiga yang menjulang tinggi dan besar yang terdapat relief pada bangunannya. Perlu kita tau juga bahwa letakk 3 Piramida di Mesir ddisesuaikan dengan letak tiga bintang yang ada d langit yaitu Alnilam, Alnitak, dan Mintaka. Padahal pada waktu pembangunan piramida itu belum ada teknologi, begitulah kehebatan manusia dahulu yang menggunakan akal dan ototnya.
Manusia Modern
Sayangnya kekuatan manusia sudah punah, jadi orang tida bisa  lagi menggunakan logiika yang ada cuman teknologi. Tidak bisa dipungkiri bahwa waktu akan terus berjalan dan tidak akan ada kata stop ataupun flashback bagi yang merindukan setiap moment dan tokoh masa lalu.  Namun sayang, seiring berjalannya zaman bukannya semakin maju dengan segala kedamaian yang dibalut kata “merdeka” tapi  malah semakin mundur dengan berbagai kekacauan.
Sebagian atau bisa dibilang banyak kalangan dari kita para manusia tidak sadar akan hal ini, dan malah melihat dengan perspektif mereka bahwa saat ini adalah benar-benar kemajuan zaman dimana segala hal mulai dilandasi dengan teknologi canggih.  Mereka menganggap ini semua adalah kebanggaan bisa hidup berdampingan dengan mesin, dan secara tidak sadar fungsi manusia di bumi sebagai khalifah mulai tergantikan dengan mesin yang mulai menguasai bumi ini. Yang awalnya dianggap sebagai sebuah alat untuk membantu dan mempermudah kehidupan manusia kini berubah fungsi menjadi “pengganti manusia”.
            Agar tidak terbawa arus oleh zaman maka itulah pentingnya mengapa kita harus mempelajari sejarah, mencari tau kapan bumi itu benar-benar berada pada masa pesat kemajuannya. Baik kemajuan dalam akal maupun akhlak dan bukan hanya salah satunya yang menyebabkan ketidak seimbangan dan kekacauan. Zaman itu adalah ketika pemimpin manusia ini masih hidup, yah beliau adalah Rasululllah shallahu ‘alaihi wasallam.  Telah dijelaskan dalam Al quran surah Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu  (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”
            Namun, kita juga tidak boleh lupa bahwa zaman sekarang memang pesat dengan ilmu pengetahuannya, namun ilmu tanpa adab aan menyebabkan kekacauan. Itulah pada zaman rasulullah pendidikan ilmu disertai akhlak diajarkan agar manusia saling memanusiakan dalam kehidupan dunia akhiratnya.
Olrh : Aulyatma Ahmad
Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam, IAIN Parepare
Peserta Sinau Esai Non Fiksi Omah Karya Indonesia