Ya, Aku Harus Berubah

Violynna Maria Manurung

Sebagai artis, hidupku penuh dengan kamera di segala sudut pandang bahkan sampai bukan jangkauan pandanganku. Kali ini jadwalku mengisi acara di sebuah stasiun televisi. Aku memandang diriku dalam pantulan cermin. ‘Sempurna, make up tak menor, pakaian kebaya pas di badan, sip.’
Tema acara tersebut adalah meneladani Kartini, menyayangi bumi. Cukup tema yang rumit secara diriku tidak terlalu bisa seperti Kartini dan masih tidak peduli dengan keadaan bumi biarpun sadar betul apa yang terjadi.“Sudah siap?” tanya manajerku.
Aku mengangguk. “Berikan kertasnya padaku, aku ingin membacanya.”Manajerku memberiku kertas yang dia pegang sedari tadi. Aku membaca beberapa pertanyaan yang akan ditanya nanti saat acara.
“Yesa! Segera bersiap. Kita akan mulai acaranya.” panggil manajerku. Aku langsung meletakkan kertas itu di samping kursiku. Aku menghampiri salah makeup artist. “Tolong rapikan dandanku.”
“KAMERA, ACTION.”
“Selamat siang pemirsa yang ada di rumah anteng duduk di kursi depan tv, jumpa kembali dengan saya di sini Meilani dalam acara ‘Bagaimana dengan dia’, yang pastinya akan membeberkan pola pikir para seluruh orang di Negara ini. Kali ini saya mengundang salah satu artis yang lagi booming banget di media massa, sosial, dan di Negara ini sendiri. Yesa Juliana….”
Aku melangkah kakiku penuh dengan kepercayaan diri. Tersenyum ke arah kamera dan presenter di hadapanku. Aku pun menduduki diri di sampingnya lalu menyalaminya dan cium pipi kanan dan kiri. Seperti perempuan pada umumnya.
“Wah, kamu semakin cantik saja ya semenjak jadi salah satu film Love Shoot kemarin.”
“Hahaha…, bisa saja. Menurut saya, saya itu seperti tak mengalami perubahan fisik jadi lebih kecuali perubahan angka hidup.”
Suara tawa memenuhi studio tersebut karena mendengar basa basiku.
“Ok, kita langsung saja ke pertanyaan yang sudah disiapi oleh penggemar Yesa langsung.”
Aku memasang mimik terkejut tak percaya. “Sungguh? Ahh…, aku pasti bakal memberi jawaban yang terbaik.”
“Hahaha…, buat para fans dengar ya tadi, nanti kalau belum puas, silahkan terror Yesa di Direct Message instagram atau komentar di feed instagramnya. Ok, kita langsung saja ke pertanyaan pertama dari Yashinta. Kenapa wanita itu harus anggun kak? Terima kasih, lope u. Silahkan dijawab.”
Aku menyamankan posisi dudukku. “Hmm, menurut aku itu penting banget ya, dengan kita, wanita menjadi anggun kita menjadi lebih dihargai dan dihormati derajatnya. Sebab itulah jadilah wanita anggun kamu akan terlihat seperti hidup sesungguhnya.”
“Nah, saya juga setuju dengan Yesa, tanpa jadi anggun kita bisa saja diperlakukan tidak seharusnya. Dan lanjut ke pertanyaan kedua, dari Bella. Bagi kak Yesa, bumi itu apa? Apakah bumi harus benar benar dijaga atau dinikmati saja? Terima kasih, btw nanya ini buat tugas b, Indonesia juga, hehehe…
“Ok, Bumi. Bumi itu planet yang ditinggali manusia, hewan, tumbuhan, dll. Karena bumi adalah tempat yang ditempati oleh kita sudah pastinya patut dijaganya, kalau kita tidak jaga bumi nanti kita musnah dong. Hahahaha…” hentiku bentar.
Semua tertawa dan sesekali mengangguk seperti baru menyadari sesuatu.
“Dan juga bumi itu sebenarnya seperti harta kita semua dengan ahli waris anak anak kita, penerus peradaban manusia selanjutnya, dan sudah memang seharusnya kita jaga betul betul bumi kita ini. Anggaplah bumi ini sebagian dari dirimu yang perlu kau jaga harga dan keutuhannya.”
Semua bertepuk tangan setuju dengan pernyataan yang kubuat. Hingga semua pertanyaan bergulir satu persatu diikuti oleh jawaban.
“Tak terasa ya, semua pertanyaan yang diberikan telah dijawab tuntas oleh Yesa Juliana, yeee…, aku harap dengan pertanyaan yang sudah dijawab kita semakin sadar akan pentingnya semua itu, bukan tentang kecantikan dan kepuasan tetapi juga tentang menghargai dan menjaga. Kini saat kita undur diri, besok siang terus saksikan ‘Bagaimana dengan dia’ pukul 13.00 WIB ya, selamat siang dan sampai jumpaaaa….”
Juru kamera mengangkat tanganya bahwa kali ini sudah selesai. Aku menyalami mereka satu satu dan bergegas pulang bersama manajerku. Aku sadar akan jawaban yang kubuat saat acara berlangsung tadi. Aku tersenyum. “Kayaknya semua jawabanku itu untuk diriku sendiri, deh.” gumamku.
“Kamu ngomong sesuatu?” tanya manajerku.
“Tidak. Ayo anterin pulang.”
Aku berjalan duluan meninggalkan manajerku. ‘Ya, aku harus berubah.’
END
Namaku Violynna Maria Manurung. Berumur 16 tahun dan bersekolah dijenjang SMK. Mempunyai hobi menulis dan sedang memperdalam hobi ini dengan mengikuti beberapa kegiatan. Nama penaku adalah YoroshiNeas.
#TugasBerkarya Cerpen di Omah Karya Indonesia
#Berubah Membaik #Berubah UntukMerawatBumi #Berubah UntukMaju