Asmaraloka
Arunika telah menusuk mataku..
Kulihat seseorang seperti bidadari menunggu kubangun..
Menyambutku dengan senyumannya..
Wajahnya yang tulus memandangku, Oh, sungguh cantik..
Ibu..
Ya, wanita kuat sepanjang masa, ibu..
Melahirkan dengan sekuat tenaga dan hampir bisa merenggut nyawanya..
Tapi ia tak pernah menghiraukan nyawa yang jadi taruhannya.
Sering pula kulihat dirimu bekerja keras di siang hari
Hingga malam tiba..
Tanpa lelah dan sama sekali tak ada keluhan yang keluar dari bibir itu…
Senyummu saat melihatku sangat berarti
Walau terkadang, aku membuatmu emosi dengan berbagai kata yang ku ucapkan
Namun kau selalu memberikanku asmaraloka…
Dengan tulusnya kau membalai rambutku
Terkadang air mata jatuh di pipimu karena kelakuanku..
Semarang, 2 September 2021